Selasa, 29 Maret 2011

ujian praktek- penanggulangan sampah

Penanggulangan Sampah

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Misalnya saja, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai 170 kali besar Candi Borobudur (volume Candi Borobudur = 55.000 m3). [Bapedalda, 2000]. Selain Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil.

Jenis Sampah

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sapah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dll. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi.

Alternatif Pengelolaan Sampah

Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap sumberdaya alam. Untuk mencapai hal tersebut, ada tiga asumsi dalam pengelolaan sampah yang harus diganti dengan tiga prinsip–prinsip baru. Daripada mengasumsikan bahwa masyarakat akan menghasilkan jumlah sampah yang terus meningkat, minimisasi sampah harus dijadikan prioritas utama.

Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.

Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/ mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan penghapusan penggunaan.

Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama program-program di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik, ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung) merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.

Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industri.

Tangguang Jawab Produsen dalam Pengelolaan Sampah

Hambatan terbesar daur-ulang, bagaimanapun, adalah kebanyakan produk tidak dirancang untuk dapat didaur-ulang jika sudah tidak terpakai lagi. Hal ini karena selama ini para pengusaha hanya tidak mendapat insentif ekonomi yang menarik untuk melakukannya. Perluasan Tanggungjawab Produsen (Extended Producer Responsibility - EPR) adalah suatu pendekatan kebijakan yang meminta produsen menggunakan kembali produk-produk dan kemasannya. Kebijakan ini memberikan insentif kepada mereka untuk mendisain ulang produk mereka agar memungkinkan untuk didaur-ulang, tanpa material-material yang berbahaya dan beracun. Namun demikian EPR tidak selalu dapat dilaksanakan atau dipraktekkan, mungkin baru sesuai untuk kasus pelarangan terhadap material-material yang berbahaya dan beracun dan material serta produk yang bermasalah.

Di satu sisi, penerapan larangan penggunaan produk dan EPR untuk memaksa industri merancang ulang ulang, dan pemilahan di sumber, komposting, dan daur-ulang di sisi lain, merupakan sistem-sistem alternatif yang mampu menggantikan fungsi-fungsi landfill atau insinerator. Banyak komunitas yang telah mampu mengurangi 50% penggunaan landfill atau insinerator dan bahkan lebih, dan malah beberapa sudah mulai mengubah pandangan mereka untuk menerapkan “Zero Waste” atau “Bebas Sampah”.

Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Sampah atau limbah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan merupakan suatu faktor penting dari sejumlah sampah yang dihasilkan, beberapa diantaranya mahal biaya penanganannya. Namun demikian tidak semua sampah medis berpotensi menular dan berbahaya. Sejumlah sampah yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas medis hampir serupa dengan sampah domestik atau sampah kota pada umumnya. Pemilahan sampah di sumber merupakan hal yang paling tepat dilakukan agar potensi penularan penyakit dan berbahaya dari sampah yang umum.

Sampah yang secara potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dan pembuangan, dan beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini. Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator.

Banyak jenis sampah yang secara kimia berbahaya, termasuk obat-obatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti merkuri, harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan lainnya dapat didaur-ulang; selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan dikembalikan ke pabriknya. Studi kasus menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan secara luas di berbagai tempat, seperti di sebuah klinik bersalin kecil di India dan rumah sakit umum besar di Amerika.

Sampah hasil proses industri biasanya tidak terlalu banyak variasinya seperti sampah domestik atau medis, tetapi kebanyakan merupakan sampah yang berbahaya secara kimia.

Produksi Bersih dan Prinsip 4R

Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah:

Prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:

* Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
* Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
* Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
* Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami.

Minggu, 13 Februari 2011

Persib hancam hengkang ke LPI

Persib Bandung berharap Kongres Tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana Resort, Bali, pada 21-23 Januari, dapat memberikan hasil yang benar-benar memberikan keuntungan bagi klub dan kompetisi nasional. Jika Kongres Tahunan tidak memberikan hasil yang memuaskan, klub berjuluk Maung Bandung itu mengancam akan hengkang dari Liga Super Indonesia (ISL) untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia.
Sejauh ini sudah ada tiga klub yang hijrah ke LPI karena kecewa terhadap PSSI. Persebaya Surabaya juga memilih pindah ke LPI dengan mengganti namanya menjadi Persebaya 1927.
Kini Persib Bandung yang memiliki rencana untuk bergabung dengan LPI. "Mundurnya tiga klub saja telah mengganggu jalannnya kompetisi ISL. Apalagi jika ada lagi klub ISL yang mundur, ISL pasti akan bubar," kata Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, di sela-sela acara pembukaan Kongres Tahunan PSSI.
Umuh tidak menyebutkan klub yang kemungkinan akan mundur itu adalah Persib Bandung. Namun, Persib Bandung merupakan salah satu klub yang mengancam mundur dari ISL karena tidak puas dengan jalannya kompetisi. Klub asal Bandung itu selama kompetisi mengklaim sering dirugikan terutama oleh wasit.
Arema Indonesia, Bontang FC, dan Persela Lamongan kuat dikabarkan akan mengikuti langkah Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar yang sudah lebih dulu gabung LPI. Satu dari ketiga klub tersebut kemungkinan akan mengisi satu kuota lagi dari total 20 kuota klub peserta LPI.

Kemenangan dari sebuah keyakinan

  Persib Bandung mengalami atmosfir positif selepas menekuk Persijap Jepara 4-1, Minggu 13 Februari 2011 kemarin. Pelatih Daniel Roekito menganggap kemenangan itu bukti jika kemauan kuat bisa menghadirkan sesuatu yang positif buat tim dalam sebuah pertandingan.

Sejak awal Daniel selalu menyampaikan harapan sekaligus kritikan terhadap para pemainnya yang terkesan pemalas. Menurut Daniel, kemauan dan visi bermain untuk menang akan jadi salah satu kunci Maung Bandung lepas dari keterpurukan.

“Ini buah dari keyakinan dan kemauan, para pemain yang malam ini diturunkan menunjukkan mereka memiliki kemauan kuat untuk tim,” terang Daniel seusai pertandingan.

Daniel juga memuji gol pertama Persib yang dilesakkan Eka Ramdani pada menit 28 lewat sebuah tendangan lob. Namun, kata Daniel, dari semua yang turun bermain adalah Siswanto yang jadi inspirator kemenangan 4-1 Persib.

“Dia cepat dan selalu menyulitkan sisi kiri pertahanan Persijap,” puji Daniel.

Hal senada diungkapkan asisten pelatih, Robby Darwis yang menilai secara keseluruhan permainan Persib cukup hidup. Tidak lagi sekadar menguasai permainan tanpa hasil maksimal seperti ketika ditahan Arema 1-1, dipermalukan 0-3 oleh Persiwa, dan imbang 1-1 melawan Semen Padang.

“Mereka mau bergerak dan saling mengisi, ini yang kami harapkan bisa dilakukan pemain. Komunikasi juga berjalan cukup efektif,” tandas Robby.

Logo Persib Bandung

Sabtu, 12 Februari 2011

Safe Sali pemain baru Persib Bandung

Safee Sali,  Safee Sali bergabung dengan Persib Bandung. Safee Sali striker bolasepak Malaysia tampil mengesankan di Piala AFF 2010 lalu dengan mencetak lima gol dan merebut gelar sebagai pencetak gol terbanyak.

Safee Sali dijadwalkan mulai memperkuat Persib pada putaran kedua kompetisi LSI pada 7 Maret nanti. Selama ini Persib sudah memiliki empat pemain asing, yaitu penyerang Hilton Moreira (Brasil), Argentine Pablo Frances (Argentina), dan dua pemain Singapura yakni pemain tengah Shahril Ishak dan bek Baihakki Khaizan. Lalu siapa yang bakal hengkang dari Persib untuk diganti dengan Safee Sali?

daftar pemain dan pelatih Persib Bandung

32 Dadang Sudrajat Kiper 13 M. Agung Pribadi Gelandang
55 Cecep Supriyatna Kiper 16 Munadi Gelandang
81 Markus Haris Maulana Kiper 21 Jejen Gelandang
4 Wildansyah Bek 22 Siswanto Gelandang
5 Maman Abdulrahman Bek 24 Hariono Gelandang
6 Baihakki Khaizan Bek 26 Dias Angga Gelandang
12 Gilang Angga Bek 88 Eka Ramdani Gelandang
25 Isnan Ali Bek - Sharil Ishak Gelandang
30 Nova Arianto Bek 9 Airlangga Sutjipto Striker
87 Yudi Khoerudin Bek 10 Hilton Moreira Striker
7 Atep Gelandang 20 Pablo Frances Striker
10 Rendi Saputra Gelandang 99 Cristian Gonzales Striker
11 Rachmat Afandi Gelandang - Daniel Roekito Manajer/Pelatih

nama pemain yang akan dikontrak

nilah nama-nama pemain yang akan dikontrak

Kiper: Markus Haris Maulana, Cecep Supriatna

Belakang: Maman Abdurahman, Nova Arianto, Abdul Rahman, Isnan Ali, M Sobran, Yudi Khoerudin, Wildansyah.

Tengah: Eka Ramdani, Atep, Siswanto, Gilang Angga, Hariono, Munadi, Jejen Zaenal Abidin.

Depan: Cristian Gonzales, Pablo Frances, Airlangga Sucipto dan Rahmat Affandi.

sumber : tribun jabar online Selasa, 7 September 2010 

jadwal pertandingan dan hasil Persib Bandung 2010/2011

30 Ags 2010 Persib vs Persiba, DIIC 2010
01 Sep 2010 Sriwijaya FC vs Persib, DIIC 2010
Liga Super Indonesia 2010/2011
Putaran I
28 Sep 2010 Persela vs Persib 1-1 15:30
live antv
02 Oct 2010 Deltras vs Persib 4-1 19:00
live antv
16 Oct 2010 Persib vs Persiba 5-1 19:00
live antv
30 Oct 2010 Persija vs Persib 3-0 15:30
live antv
02 Nov 2010 PSPS vs Persib 1-0 15:30
live antv
02 Jan 2011 Sriwijaya FC vs Persib 4-1 15:30
live antv
16 Jan 2011 Bontang FC vs Persib 0-1 19:00
live antv
20 Jan 2011 Persisam vs Persib 1-0 15:30
live antv
23 Jan 2011 Persib vs Arema 1-1 19:00
live antv
30 Jan 2011 Persiwa vs Persib 3-0 15:30
live rri
02 Feb 2011 Persipura vs Persib 5-1 13:30
live rri
06 Feb 2011 Persib vs Pelita Jaya 1-0 15:30
live antv
09 Feb 2011 Persib vs Semen Padang 1-1 15:30
live antv
13 Feb 2011 Persib vs Persijap
19:00
live antv

Putaran II
07 Mar 2011 Pelita Jaya vs Persib 0-0 19:00
live rri
10 Mar 2011 Semen Padang vs Persib 0-0 19:00
live rri
19 Mar 2011 Persib vs Persiwa 0-0 19:00
live rri
23 Mar 2011 Persib vs Persipura 0-0 19:00
live rri
30 Mar 2011 Arema vs Persib 0-0 19:00
live rri
02 Apr 2011 Persib vs Bontang FC 0-0 19:00
live rri
05 Apr 2011 Persib vs Persisam 0-0 19:00
live rri
08 Apr 2011 Persib vs Sriwijaya FC 0-0 19:00
live rri
23 Apr 2011 Persijap vs Persib 0-0 19:00
live rri
07 Mei 2011 Persib vs Persija 0-0 19:00
live rri
11 Mei 2011 Persib vs PSPS 0-0 19:00
live rri
01 Jun 2011 Persiba vs Persib 0-0 19:00
live rri
14 Jun 2011 Persib vs Persela 0-0 19:00
live rri
19 Jun 2011 Persib vs Deltras 0-0
19:00
live rri
08 Jan 2011 Persib vs Persijap

sejarah Persib Bandung

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

prestasi Persib Bandung

Simamaung.com merupakan media online yang resmi terdaftar di Panpel pertandingan kandang Persib Bandung musim kompetisi 2008/2009.
Simamaung.com merupakan media online yang resmi terdaftar di Panpel Pertandingan Kualifikasi AFC U-19 Cup 2009.
Simamaung.com merupakan media online yang resmi terdaftar di Panpel Pertandingan kandang Persib Bandung musim kompetisi 2009/2010.
Simamaung.com merupakan media online yang resmi terdaftar di Panpel Pertandingan kandang Persib Bandung musim kompetisi 2010/2011.
Simamaung.com (Website, Fanpage Facebook, Twitter) mendapat Award Netizen Champion 2010  wilayah Bandung dari Markplus Inc karena Simamaung dianggap sebagai brand di kota Bandung yang mampu menjalankan komunitas besar, aktif, dan bernilai positif  di dunia maya.

perkembangan persib

Situs www.go-persib.com (GP) dibentuk pada bulan April 2007, yang diawali dengan peluncuran forum Go-Persib. Ikhwal dibentuknya situs dan forum ini berasal dari ide melalui chatting yang di kemukakan oleh Adrianto, Indra, Hevi, dan dibantu oleh Ari dan Irfan. Hevi yang sebelumnya menjalankan situs Persib.net akhirnya setuju untuk bergabung dengan Go-Persib.com. Berlima, kami pun mengolah dan menggodok konsep serta format yang cocok untuk situs ini. Melalui diskusi ringan akhirnya lahirlah nama go-persib.com. Sebuah situs yang kami usung untuk mendukung PERSIB melalui dunia maya.
Dalam perjalanannya, GP merekrut pula Otto sebagai fotografer di lapangan dan juga Irsan, yang tinggal di Tasik, sebagai kontributor.
Kemudian, pada bulan Agustus 2009, Hevi Fauzan bersama Ian Bluemonsta sepakat untuk mengganti domain go-persib.com menjadi SIMAMAUNG.COM. Hal ini dikarenakan kami menghormati nama besar Persib Bandung yang telah berstatus profesional sekaligus menghormati Trade Mark nama Persib itu sendiri.